Suara.com – Pengelola Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ) memindahkan sarana edukasi masyarakat soal pengetahuan astronomi dari Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini Jakarta Pusat ke Taman Impian Jaya Ancol Jakarta Utara.
Penceramah Astronomi POJ Muhammad Raihan kepada wartawan di Jakarta Utara, Selasa malam (15/6/2022) mengatakan alasan pemindahan tersebut karena bangunan tinggi di sekitar TIM sehingga menyulitkan pandangan di area timur ketika bulan baru terbit.
“Karena bangunan di pusat kota, Cikini sana, amat tinggi sekali. Itu salah satu sebabnya kenapa kami mengadakan kegiatan di Ancol ini, kami membutuhkan akses timur yang luas, sehingga bulan yang baru terbit akan terlihat,” kata Raihan seperti dilansir dari Antara.
Selain itu, Raihan menuturkan pihaknya memiliki tanggung jawab moral bakal memperkenalkan astronomi kepada masyarakat, khususnya warga Jakarta.
Baca Juga:
Soal Fenomena Strawberry Supermoon, Ini Penjelasan Astronom Planetarium Jakarta
Menurut Raihan, banyak sekali fenomena astronomi yang menarik bakal diperkenalkan kepada masyarakat setiap tahunnya, dan juga sebagai bahan edukasi bakal anak-anak dan masyarakat umum.
Setiap bulan, POJ memiliki banyak pengamatan bulan purnama, namun ada masanya bulan purnama lebih rendah, lebih menarik, dan secara saintifik dapat memberikan sejumlah masukan misalnya fenomena pasang maksimum air laut
“Seperti hari ini pasangnya diprediksi lebih tinggi karena memang bulannya lebih dekat,” tutur Raihan.
Raihan membeberkan jarak terkini antara bulan dengan bumi di tengah fenomena purnama super stroberi malam ini sekitar 357.658 kilometer dari bumi.
Selagi fenomena ini terjadi, bulan cenderung terlihat tujuh persen lebih dekat dan 15 persen lebih terang dari biasanya.
Baca Juga:
Bulan Stroberi Super dan Purnama Rusa Akan Hiasi Langit Mulai 14 Juni
Raihan mengungkapkan fenomena “strawberry supermoon” ini umumnya terjadi dua sampai tiga kali dalam setahun atau posisi bulan purnama terdekat dengan satu di antaranya paling dekat.