Suara.com – Territory Manager Kaspersky Indonesia Dony Koesmandarin mengatakan, hampir separuh atau 47,08 persen dari upaya phishing yang terjadi di Indonesia pada periode Februari hingga April 2022 menyasar sektor keuangan.
“Dan entitas yang paling banyak menghadapi upaya phishing di awal tahun 2022 ialah perbankan sebesar 43,8 persen. Kemudian sistem pembayaran 34,85 persen, karena pembayaran lewat kartu kredit kan telah lumrah. Berikutnya ialah online shop sebesar 15,66 persen,” papar Dony ketika bertemu media di Jakarta, Selasa (14/6/2022).
Diketahui, phishing merupakan upaya para pelaku kejahatan siber yang berusaha mendapatkan kredensial pengguna dengan penipuan. Mereka berusaha mencuri kata sandi, nomor kartu kredit, detail rekening bank, dan informasi rahasia lainnya.
Upaya phishing di perbankan dan sistem pembayaran, kata Dony, paling banyak dilakukan pada Februari 2022. Hal tersebut dapat dikaitkan dengan adanya peningkatan nilai transaksi pembayaran digital hingga 41,35 persen pada bulan tersebut menurut Bank Indonesia.
Baca Juga:
Tips Lindungi Diri dari Sniffing dan Phising
Sementara itu, toko online menghadapi upaya phishing paling banyak pada bulan April 2022.
“Keamanan harus menjadi strategi yang benar-benar diterapkan. Bank dan penyedia layanan perlu memastikan bahwa infrastruktur siber tetap diperbaharui dan menyediakan dukungan jikalau terjadi serangan di dunia,” tutur Dony.
Beberapa langkah penting yang dapat dipertimbangkan, di antaranya memberikan pelatihan kebersihan keamanan siber dasar kepada staf. Lakukan simulasi phishing bakal memastikan mereka mengetahui cara membedakan email phishing.
Kemudian, gunakan solusi perlindungan bakal titik akhir dan server email dengan kemampuan anti-phishing, seperti Kaspersky Endpoint Security for Business, bakal mengurangi kayanya infeksi lewat email phishing.
Pertimbangkan pula bakal memanfaatkan platform intelijen ancaman. Intelijen ancaman akan memberikan wawasan bakal ditindaklanjuti, dan memberikan gambaran yang lebih besar dan lebih akurat perihal kehadiran bank digital, bakal mengedukasi para pemangku kepentingan senior perihal risiko dan kerentanan yang sedang berlangsung.
Baca Juga:
Nasabah Bank di Sumbar Kehilangan Uang Miliaran usai Klik Link WA, Polisi Turun Tangan
Selanjutnya, pastikan sistem keamanan siber vendor pihak ketiga juga diperbarui.