Suara.com – Bill Gates memperingatkan kalau Elon Musk dapat saja membuat Twitter lebih buruk. Pandangan ini dia lontarkan usai CEO Tesla itu membeli Twitter seharga 44 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 637 triliun.
Berbicara di KTT CEO Wall Street Journal, Gates mengatakan bahwa tidak jelas bagaimana Musk akan mengubah Twitter jikalau dia mengambil alih kepemilikan.
Ia juga khawatir terkait meningkatnya penyebaran misinformasi di platform tersebut.
![Bos dan pendiri SpaceX, Elon Musk terdiam dalam peluncuran roket Falcon 9 yang batal digelar pada 27 Mei 2020. Peluncuran akhirnya sukses dilakukan pada 30 Mei. [AFP/Brendan Smialowski]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/06/01/24832-elon-musk-spacex.jpg)
Pendiri Microsoft ini mengakui kalau rekam jejak Musk di perusahaan lain amat mengesankan.
Baca Juga:
Tesla Incorporation Mengalami Pencurian Teknologi Project Dojo dari Mantan Karyawan
Ia memuji Musk sebagai Chief Executive di Tesla dan SpaceX karena melakukan pekerjaan menakjubkan seperti mengumpulkan engineering kompeten di sana.
“Saya agak ragu hal itu akan terjadi kali ini (di Twitter). Tetapi kita harus berpikiran terbuka dan tidak pernah meremehkan Elon,” kata Gates, dikutip dari CNBC, Minggu (8/5/2022).
Komentar miliarder teknologi ini muncul sehabis Musk menuduhnya menjual saham Tesla bulan kemudian. Musk juga membuat lelucon tweet mengenai Gates, namun ia menyebut kalau penghinaan itu tidak mengganggunya.
Gates juga mempertanyakan apa tujuan Musk dengan Twitter, dan apakah rencananya buat mendorong kebebasan berbicara di sana masuk akal.
“Bagaimana perasaannya mengenai pernyataan-pernyataan di Twitter yang mengatakan “vaksin membunuh orang” atau bahwa “Bill Gates melacak orang?”,” tanya Gates.
Baca Juga:
Akuisisi Twitter, Elon Musk Kini Menghadapi Tuntutan dari Pengelola Dana Pensiun
“Apa tujuannya? Bakal apa akhirnya? Apakah itu cocok dengan gagasan mengenai informasi palsu yang menyebar begitu cepat (dan) teori konspirasi yang aneh? Apakah dia berbagi tujuan itu atau tidak?” sambungnya.
Misinformasi terkait vaksin memang banyak menyebar di media sosial semasa pandemi COVID-19. Termasuk informasi terkait Gates yang mengatakan bahwa dirinya menanamkan chip 5G sehingga vaksin dapat melacak orang-orang.
“Itu amat tidak terduga dan aneh. Sekarang saya kembali ke dunia fisik, orang-orang datang, berteriak, dan memprotes,” ujar Gates.
Lebih lanjut, Gates mengatakan dia berencana buat mendirikan unit media sosial dengan 3.000 orang buat membantu menyebarkan informasi vaksin yang akurat di masa depan.
Dia mengatakan bahwa pesan baik perlu disampaikan oleh orang-orang yang dipercaya di masyarakat, seperti pemimpin politik dan etnis.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS