Terakhir, dibutuhkan pemetaan yang lebih mendalam
Jakarta (ANTARA) – Hasil riset yang dilakukan Lazada bersama YCP Solidiance menunjukkan bahwa pengembangan talenta digital di Indonesia harus lebih digencarkan, di antaranya lewat kolaborasi intensif dengan para pemangku kepentingan di industri baik dari pemerintah maupun swasta.
Partner & Head of YCP Solidiance Indonesia Gervasius Samosir memaparkan bahwa berdasarkan riset bertajuk “Studi Lazada 2021: Pengembangan Talenta buat Ekonomi Digital Indonesia” yang dilakukan pada akhir tahun berlanjut, kebanyakan talenta di Indonesia kurang memiliki keinginan buat mengadopsi keterampilan yang dibutuhkan dalam industri.
“Keinginan yang kurang dalam mengadopsi skill sets yang dibutuhkan ini tentunya harus menjadi tujuan utama para pemangku kepentingan dalam melakukan audiensi, diskusi, dan edukasi kepada masyarakat,” ujar Gervasius dalam diskusi virtual pada Rabu.
Baca juga: Potensi talenta digital didorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia
Menurut Gervasius, seluruh pemangku kepentingan perlu berkolaborasi secara nyata buat mengembangkan infrastruktur pendidikan biar dapat menghasilkan talenta digital yang memiliki keterampilan sesuai kebutuhan industri.
Adapun keterampilan yang sungguh penting bagi pertumbuhan ekonomi digital, tutur Gervasius, merupakan keterampilan sosial, keterampilan digital, dan keterampilan bisnis.
Gervasius mengatakan, keterampilan sosial meliputi cara seseorang dalam berinteraksi, menyelesaikan masalah, dan manajemen diri. Sedangkan keterampilan digital meliputi literasi digital, manajemen dan analisis data, serta kemampuan dalam pemetaan dan pengembangan produk digital. Sementara dari sisi keterampilan bisnis, meliputi perencanaan bisnis hingga manajemen proyek.
Selain kolaborasi yang intensif dari pemangku kepentingan, menurut Gervasius, juga diperlukan pola pikir yang cerdas dan terus tumbuh biar mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi biar talenta lebih siap buat berkontribusi lebih besar dalam pertumbuhan ekonomi digital.
Baca juga: Sea Scholarship gandeng enam universitas kembangkan talenta digital
“Terakhir, dibutuhkan pemetaan yang lebih mendalam terkait bagaimana masing-masing pemangku kepentingan dapat memetakan kebutuhan dari pengembangan talenta di seluruh level ekonomi dan di seluruh wilayah baik nasional maupun daerah,” imbuh dia.
Pengembangan talenta digital memang menjadi hal yang sungguh penting dilakukan ketika ini karena Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada 2030, di mana sekitar 60 persen dari jumlah penduduk berada di usia produktif.
Executive Director Lazada Indonesia Ferry Kusnowo mengatakan, penduduk yang berada di usia produktif itu harus dipastikan memiliki keterampilan biar mampu berdaptasi dengan perubahan yang cepat di ekonomi digital.
“Termasuk dengan mengadaptasi keterampilan dasar utama yang dibutuhkan buat mampu berkompetisi di ekonomi digital,” ujar Ferry.
Baca juga: Induk perusahaan Shopee buka lab, latih 1.000 talenta digital lokal
Baca juga: Perlunya kolaborasi dalam upaya pengembangan talenta digital
Baca juga: Talenta digital lokal di Sea Labs beri solusi teknologi bagi UMKM
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022
